Kamis, 14 Juli 2016

Menghitung Kebutuhan Pasir dan Semen untuk Plasteran


Setelah melakukan pemasangan batu bata, maka kita lanjut dengan pemasangan plasteran. Dalam melakukan pemasangan plasteran kita harus membuat kepalaan (lihat gambar). Kepalaan disini mempunyai fungsi agar permukaan dinding menjadi rata. Umumnya ketebalan dari plasteran adalah 15 mm atau 1.5 cm.



Pemasangan plasteran yang lazim menggunakan campuran semen dan pasir nya adala : 1:4 ,  1:5,   atau 1:6 , dimana semakin sedikit pasir maka keperluan semennya akan semakin banyak sehingga membuat biaya nya menjadi semakin mahal.

Plasteran 1 Semen : 4 Pasir
Sesuai dengan peraturan SNI 2008, untuk membuat plasteran 1 m2 maka diperlukan: semen sebanyak 6,24 kg dan pasir 0.024 m3. Dengan ketebalan 15 mm.
Contoh: Jika kita mau plaster dinding dengan panjang 10 m dan tinggi 3.5 m, maka keperluan semen dan pasirnya adalah :
Luas dinding = 10 m x 3.5 = 35 m2
Semen = 6.24 kg x 35 = 218.4 kg = 6 zak semen (1 zak = 40 kg)
Pasir    = 0.024 m3 x 35 = 0.84 m3 ( atau biasa orang sebut 1 kubik atau 1 colt).
Jika dinding dua sisi maka kebutuhan bahan tinggal di kali dua.

Plasteran 1 Semen : 5 Pasir
Sesuai dengan peraturan SNI 2008, untuk membuat plasteran 1 m2 maka diperlukan: semen sebanyak 5.18 kg dan pasir 0.026 m3. Dengan ketebalan 15 mm.
Contoh: Jika kita mau plaster dinding dengan panjang 10 m dan tinggi 3.5 m, maka keperluan semen dan pasirnya adalah :
Luas dinding = 10 m x 3.5 = 35 m2
Semen = 5.18 kg x 35 = 181.3 kg = 5 zak semen (1 zak = 40 kg)
Pasir    = 0.026 m3 x 35 = 0.91 m3 ( atau biasa orang sebut 1 kubik atau 1 colt).
Jika dinding dua sisi maka tinggal di kali dua.


Plasteran 1 Semen : 6 Pasir
Sesuai dengan peraturan SNI 2008, untuk membuat plasteran 1 m2 maka diperlukan: semen sebanyak 4.42 kg dan pasir 0.027 m3. Dengan ketebalan 15 mm.
Contoh: Jika kita mau plaster dinding dengan panjang 10 m dan tinggi 3.5 m, maka keperluan semen dan pasirnya adalah :
Luas dinding = 10 m x 3.5 = 35 m2
Semen = 4.42 kg x 35 = 154.7 kg = 4 zak semen (1 zak = 40 kg)
Pasir    = 0.027 m3 x 35 = 0.945 m3 ( atau biasa orang sebut 1 kubik atau 1 colt).
Jika dinding dua sisi maka tinggal di kali dua.


Cukup Mudah bukan….

Rabu, 13 Juli 2016

Menghitung kebutuhan Bata Merah



Dinding yang saya bahas kali ini adalah dinding bata merah, yang ada di pasaran. Bata masih menjadi favorit masyarakat berikut kelebihan dan kekuarangannya.
Kelebihan Bata Merah :
  • Tidak memerlukan keahlian khusus untuk memasang.
  • Ukurannya yang kecil memudahkan untuk pengangkutan.
  • Mudah untuk membentuk bidang kecil
  • Murah harganya
  • Mudah mendapatkannya
  • Perekatnya tidak perlu yang khusus.
  • Tahan Panas, sehingga dapat menjadi perlindungan terhadap api.
Kekurangan Bata Merah :
  • Sulit untuk membuat pasangan bata yang rapi
  • Menyerap panas pada musim panas dan menyerap dingin pada musim dingin, sehingga suhu ruangan tidak dapat dikondisikan atau tidak stabil.
  • Cenderung lebih boros dalam penggunaan material perekatnya.
  • Kualitas yang kurang beragam dan juga ukuran yang jarang sama membuat waste-nya dapat lebih banyak.
  • Karena sulit mendapatkan pasangan yang cukup rapi, maka dibutuhkan pelsteran yang cukup tebal untuk menghasilkan dinding yang cukup rata.
  • Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan bahan dinding lainnya.
  • Berat, sehingga membebani struktur yang menopangnya.
  • Bata merah menimbulkan beban yang cukup besar pada struktur bangunan
Adapun cara pemasangan bata ada yang 1 bata atau ½ bata (lihat gambar). untuk pemasangan yang lajim sekarang ini mengunakan 1/2 bata
 
Pemasangan 1/2 bata atau 1 bata

Untuk kali ini kita akan membahas pasangan ½ bata.  
Menurut peraturan SNI 2008, ukuran batu bata adalah: panjang 22 cm, lebar 5 cm, dan tinggi 11 cm. Dan  dibutuhkan 70 buah/m2. Artinya jika kita akan membangun tembok panjang 10 m dan tinggi  3.5 m maka anda bisa mencari jumlah kebutuhan dengan rumus 
Kebutuhan= 10 x 3.5 x 70 = 2450 buah.

Menghitung kebutuhan Semen, Pasir dan Kerikil untuk Beton



Mungkin suatu saat kita akan melakukan renovasi pada rumah atau tempat tinggal kita. Tapi kita masih bingung berapa banyak semen, pasir dan kerikil yang kita butuhkan.
Kali ini saya akan mencoba berbagi menghitung kebutuhan semen, pasir dan kerikil untuk beton.
Beton adalah suatu material yang terdiri dari campuran semen, air, pasir, kerikil/split dan bahan tambahan bila diperlukan.
Berat Jenis beton normal adalah 1800 kg – 2400 kg/m3, untuk mudahnya kita ambil gunakan berat jenis beton 2000 kg/m3
Dan campuran beton yang biasa digunakan adalah:
Semen : Pasir : Split = 1 : 2 : 3 (Perbandingan Berat) dan dicampur air 0.5
Jadi dengan kata lain 1 kg semen + 2 Kg pasir + 3 Kg Split dicampur dengan air 0.5 kg maka didapat beton dengan berat 6.5 kg.
Maka kebutuhan untuk 1 m3 beton adalah :
Semen :  1/6.5 (2000 kg)      =  308 kg ==> tingal di konversi ke zak
Pasir     : 2 x 308 kg              = 616 kg ==> konversi ke m3= 616 kg/1400 kg = 0.44 m3
Split     : 3 x 308 kg               = 924 kg ==> konversi ke m3 = 924 kg/1800 kg = 0.513 m3
Air        : 0.5 x 308 kg           = 154 kg ==> tinggal takar pakai ember, 1 ember biasanya 5 liter = 5 kg

Berikutnya kita tinggal sesuaikan dengan kebuthan yang akan di cor.
Contoh:  Lantai akan di cor dengan luas 10 m x 10 m di cor dengan ketebalan 12 cm. maka volume beton tersebut adalah = 10 x 10 x 0.12 = 12 kubik tingal di kali 12 kubik dengan perhitungan diatas. Semua ini tidak berlaku jika Anda mengecor menggunakan Readymix.